4 research outputs found

    The Instructional Thematic Game for Children with Mild Mental Retardation: For Enhancement of Left-Right Recognition Skill

    Get PDF
    Children with mild mental retardation had several difficulties with interaction, remembering information, problem-solving, physic-motoric, learning problem, etc. Therefore, we proposed a novel framework to increase their learning skill using instructional thematic game rehabilitation framework based on Kinect sensor as the solution. Basically, the framework had three components. First, intellectual functions, which implied to the competencies reached through the game by the student. Second, instructional thematic game model, which was the concept to learn everything from the real single topic of the subject by associating to the abstract objects. Three, computer sensor device, which was the equipment as the bridge between the children and the program application. This research covered enhancement of right and left-hand recognition. We adopted Single Subject Research to evaluate the effectiveness of the system and to explore each of the individual’s progress. This process was divided into 2 steps. Namely, baseline stage and treatment stage. Apparently, from our finding, such framework gave the student an enhanced learning skill covering left-right recognition skill, decreasing the level of disturbance, and improving the level of learning independence

    Peningkatan Kemandirian Pemuda Menghadapi Tantangan Ekonomi Selama Covid 19 Melalui Pelatihan Edukasi Kopi Dan Barista

    Get PDF
    Selama Pandemi, sebagai desa tujuan wisata Desa Pagerwangi menghadapi beberapa tantangan diantaranya, berkurang dan hilangnya mata pencaharian masyarakat. UPI melalui program Pengalama Belajar Mahasiswa di Luar Kampus (PBMLK) Edukasi Program Kemanuasiaan (EPK) memberikan kesempatan pada mahasiswa turut ambil bagian menyelesaikan masalah. Mahasiswa diberikan pengalaman menangkap masalah di masyarakat, mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, serta memecahkan masalah tersebut sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat melalui program pelatihan Edukasi Kopi dan Barista.  Pelatihan ini dilakukan melalui 3 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelatihan ini diikuti oleh 24 peserta pelatihan yang terdiri dari pemuda Desa Pagerwangi dengan beragam latar belakang seperti pemuda baru lulus sekolah, Ibu muda, Dosen muda, Anggota Karang Taruna, dan Pemuda yang baru kehilangan penghasilannya karena pandemi. Melalui pelatihan ini peserta diberikan pengatahuan dasar kopi, potensi usaha kopi, dan keterampilan meracik kopi dengan alat sederhana dan terjangkau tapi bernilai jual tinggi. Hasil dari pelatihan ini terindikasi dapat meningkatnya pengetahuan dasar peserta pelatihan tentang kopi, meningkatnya pengetahuan tentang potensi usaha minuman kopi, meningkatnya keterampilan peserta pelatihan dalam meracik kopi, dan tumbuhnya motivasi peserta pelatihan dalam memulai usaha kopi. Dengan demikian, diharapkan setelah program pelatihan ini selesai, pemuda Desa Pagerwangi memiliki keterampilan yang bisa di jual dan akan muncul wirausaha baru di bidang kopi.&nbsp

    〈Brief Note〉 Roles and Activities of the Center for Child Development, Department of Special Education at the Indonesia University of Education

    Get PDF
    This article aims to report on the roles and activities of the Center for Child Development in the Department of Special Education, the Indonesia University of Education. The purpose of the center is to develop special education, o provide educational support services for children with special needs, and to train teachers, parents, and students to intervene with children with special needs. The main activity of this Center is educational service, because children needing such services are increasing. However, the skills of the staff members and quality, quantity, and variety of the available educational aids are very limited. Consequently, it is important to establish interdisciplinary cooperation with other professions and institutions to improve skills of the staff members and supply the equipment and aids which are needed for educational services

    MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK BERKESULITAN BELAJAR (LEARNING DIFFICULTIES) DI SEKOLAH DASAR REGULER

    Get PDF
    Penelitian ini diawali dengan adanya kebutuhan untuk memberikan pelayanan prima pada peserta didik berkesulitan belajar di sekolah dasar reguler, sehingga mereka mampu mengembangkan kemampuannya secara maksimal.Penelitian ini dimaksudkan untuk a) mengetahui secara konkrit model faktual pembelajaran yang dibentangkan pada kelas yang mengampuh peserta didik berkesulitan belajar, b) menemukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan membaca pada peserta didik berkesulitan belajar (learning difficulties), c) Menguji efektivitas dari model pembelajaran yang digagas, d) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi dari model pembelajaran.Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian di kota Bandung dan sekitarnya pada sekolah dasar yang mengampuh Peserta didik berkesulitan belajar. Data yang diperoleh melalui studi pendahuluan dianalisis secara kualitatif, sedangkan pada uji coba model dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan uji parametrik dan non parametrik. Uji efektivitas menggunakan analisa kuantitatif denga uji parametrik. Sebagai Hasil penelitian ini dapat dirumuskan desain model pembelajaran berdiferensiasi yang dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik berkesulitan belajar. Pembelajaran dibentangkan berdasarkan kesiapan peserta didik dan mengggunakan adaptasi material, metoda, media juga evaluasi yang merupakan ciri khas dari model pembelajaran berdiferensiasi. Berdasarkan uji validasi model maka pembelajaran berdiferensiasi secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik berkesulitan belajar. Selain itu ditemukan pula bahwa pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan kemampuan membaca, meringkas dan, mengarang pada peserta didik tanpa kesulitan belajar, serta meningkatkan keaktifan semua peserta didik.Studi ini memiliki implikasi teoritis dan praktis. Secara teoritis bahwa peserta didik berkesulitan belajar seyogyanya dipandang sebagai peserta didik yang memiliki kebutuhan belajar yang unik dari pada melihat kesulitannya, dan tidak ada peserta didik yang sama. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang ramah peserta didik yang akan mengakomodasi keberagaman kemampuan. Secara praktis, berimplikasi bahwa model pembelajaran berdiferensiasi dapat dijadikan suatu model dalam membelajarkan peserta didik berkesulitan belajar, untuk itu model menagih agar guru mengecek kesiapan peserta didik, menelaah kurikulum bagian mana yang dapat atau yang tidak dapat dipelajari peserta didik serta mengadaptasi materi atau strategi pembelajaran.Kata Kunci : Model Pembelajaran Diferensiasi, Kesulitan belaja
    corecore